Ini Cara Menghitung Kebutuhan ASI Berdasarkan Berat Badan Bayi!

ASI adalah nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi baru lahir. Oleh karena itu, mam tentu perlu memastikan bahwa si bayi telah mendapatkan ASI dengan jumlah yang cukup setiap hari. Lalu, bagaimana menghitung kebutuhan ASI berdasarkan berat badan bayi?

Pada beberapa hari pertama setelah melahirkan, payudara mam akan menghasilkan ‘susu pertama’ atau yang disebut juga dengan kolostrum. Kolostrum membantu saluran pencernaan bayi baru lahir berkembang agar lebih siap dalam mencerna ASI ke depannya.

Manfaat menyusui bagi mam dan bayi Sebelum mengetahui cara menghitung kebutuhan ASI berdasarkan berat badan bayi, sebaiknya mam juga tahu manfaat menyusui bagi mam dan bayi. Apa sajakah itu?

1.  ASI Mengandung Antibodi

ASI mengandung antibodi untuk membantu bayi melawan virus dan bakteri. Hal ini khususnya berlaku bagi kolostrum atau yang sering disebut ‘susu pertama’. Kolostrum mengandung immunoglobulin A (IgA) yang tinggi serta beberapa antibodi lainnya. IgA melindungi bayi dari penyakit dengan cara membentuk lapisan pelindung pada hidung, tenggorokan, dan sistem pencernaannya.

2.  Menyusui Dapat Mengurangi Risiko Terkena Penyakit

Menyusu mengurangi berbagai risiko penyakit pada si bayi, seperti:

1. Infeksi telinga tengah. Tiga bulan atau lebih pemberian ASI eksklusif dapat mengurangi risiko ini hingga 50%.
2. Infeksi saluran pernapasan. Pemberian ASI eksklusif selama lebih dari 4 bulan mengurangi risiko bayi dirawat akibat infeksi saluran pernapasan hingga 72%.
3. Pilek dan infeksi. Bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan memiliki risiko 63% lebih rendah terkena pilek dan infeksi telinga atau tenggorokan.
4. Infeksi usus. Menyusui dihubungkan dengan penurunan risiko infeksi usus hingga 64%. Hal ini terlihat setelah 2 bulan menyusui hingga lebih.
5. Alergi. Memberikan ASI secara eksklusif selama 3 hingga 4 bulan dihubungkan dengan penurunan 27-42% risiko asma, dermatitis atopik, dan eksim.
6. Diabetes. Menyusu selama minimal 3 bulan dihubungkan dengan penurunan risiko diabetes tipe 1 hingga 30% dan diabetes tipe 2 hingga 40%.
7. Leukemia pada anak-anak. Menyusu selama 6 bulan atau lebih juga dikaitkan dengan penurunan 15-20% risiko leukemia pada anak.
   
   

3.  ASI Membuat Berat Badan yang Sehat

Menyusui mencegah si bayi mengalami obesitas saat masih kanak-kanak. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat obesitas 15-30% lebih rendah pada bayi yang disusui dibandingkan dengan bayi yang diberi susu formula.

Durasi menyusui juga tidak kalah penting, karena setiap menyusui akan mengurangi risiko anak mengalami obesitas pada masa depan sebesar 4%.

4.  Menyusui Membuat Anak Lebih Cerdas

Beberapa penelitian menunjukkan adanya perbedaan dalam perkembangan otak antara bayi yang diberi ASI dengan bayi yang minum susu formula. Perbedaan ini disebabkan oleh keintiman fisik, sentuhan, dan kontak mata yang berhubungan dengan menyusui.

Penelitian menunjukkan bahwa bayi yang disusui memiliki skor kecerdasan yang lebih tinggi. Penelitian juga menunjukkan kalau menyusu memiliki dampak positif yang signifikan terhadap perkembangan otak jangka panjang.

5.  Menyusui Dapat Menurunkan Berat Badan Mam

Pada 3 bulan pertama setelah melahirkan, mam yang menyusui dapat menurunkan berat badan lebih sedikit daripada mam yang tidak menyusui. Mulai sekitar 3-6 bulan setelah melahirkan, mam yang menyusui terbukti menurunkan berat badan lebih banyak daripada mereka yang tidak menyusui.

6.  Menurunkan Risiko Depresi

Depresi setelah persalinan adalah jenis depresi yang mungkin dialami, mam. Berdasarkan penelitian, wanita yang menyusui lebih berisiko rendah mengalami depresi setelah persalinan dibandingkan mereka yang menyapih lebih awal atau tidak menyusui.

Cara Menghitung Kebutuhan ASI Berdasarkan Berat Badan Bayi

Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Academy of Pediatrics, bayi yang baru lahir biasanya membutuhkan 8 hingga 12 kali menyusui selama 24 jam pertama. Asupan rata-rata ASI untuk bayi berusia antara satu hingga enam bulan ialah sekitar 25 oz atau setara dengan 750 ml. Hal ini juga tergantung pada berapa kali ia menyusu setiap hari.

Jadi jika si bayi menyusui sebanyak sembilan kali sehari, maka jumlah rata-rata susu setiap kali ia menyusui ialah sekitar 83,33 ml. Asupan susu bayi dapat meningkat setelah ia berusia 5 hari hingga 1 bulan.

Untuk menghitung kebutuhan ASI berdasarkan berat badan bayi, rumusnya ialah dengan mengalikan 6 berat badan bayi dalam ons dan kalikan lagi 29,57 untuk mengonversi menjadi ml.

Jika berat mam menggunakan kilogram, kalikan berat bayi mam dengan 35,2 untuk mendapatkan hasil ons. Misalnya berat bayi mam 3,74 kg, maka perhitungannya adalah 3,74 kg x 35,2 = 132 ons. Setelah didapat hasil berat badan, bagi 6.

Contoh berat badan bayi mam 132 ons, lalu dibagi 6. Maka, hasil yang diperoleh ialah 22. Artinya, si bayi harus mengonsumsi sekitar 22 ons ASI dalam periode 24 jam. Untuk mengetahui berapa ml yang dibutuhkan, maka mam cukup mengalikan 22 ons dengan 29,57. Dalam sehari, bayi membutuhkan ASI sebanyak 650,54 ml.

Nah mam, sekarang lebih tahu kan menghitung kebutuhan ASI berdasarkan berat badan bayi? Mam bisa melihat kebutuhan ASI bayi dengan melihat tabel atau menghitungnya dengan rumus.

Oh iya, kalau punya pertanyaan, hal lain yang ingin dibagikan, atau meminta saran, mam bisa lho memanfaatkan fitur Forum yang ada di aplikasi Teman Bumil. Cobain yuk fiturnya sekarang mam! (TI/AS)

(sumber: https://www.guesehat.com/menghitung-kebutuhan-asi-berdasarkan-berat-badan-bayi)