Sebagai orangtua baru, banyak hal seputar merawat bayi yang perlu dipelajari oleh Mamsi dan Papsi, salah satunya cara mengukur suhu badan normal bayi. Mamsi dan Papsi mungkin berpikir caranya mudah karena cukup menggunakan termometer. Nyatanya, ada beberapa hal yang perlu dipahami terkait pengukuran suhu normal bayi ini.
Misalnya, tahukah Mamsi dan Papsi bahwa pengukuran suhu bayi di bagian badan yang berbeda dapat memperlihatkan hasil yang berbeda pula? Selain itu, ada beberapa hal lain yang juga perlu Mamsi dan Papsi ketahui agar dapat mengukur suhu tubuh normal bayi dengan akurat.
1. Suhu Normal Bayi
Suhu tubuh normal bayi adalah sekitar 36,4 derajat Celsius. Dalam kondisi sehat atau normal, suhu tubuh bayi bisa mencapai maksimal 37,5 derajat Celsius. Bila melebihi 37,5 derajat Celsius, bayi umumnya dianggap sedang demam.
2. Suhu Tubuh Bayi Berubah-ubah
Sejak bangun pagi, suhu tubuh bayi akan terus meningkat seiring dengan kegiatan yang ia lakukan sepanjang hari. Mamsi tak perlu khawatir dengan peningkatan ini selama tidak melebihi 37,5 derajat Celsius. Suhu tubuh normal bayi terendah adalah 35,8 derajat Celsius yang biasanya terjadi saat bayi tidur pada malam hari.
Suhu udara sekitar juga dapat memengaruhi suhu tubuh bayi. Saat cuaca sedang panas, suhu tubuh bayi bisa saja sedikit naik. Sebaliknya, saat cuaca cenderung dingin, suhu tubuh bayi pun bisa rendah. Yang pasti, suhu tubuh bayi akan lebih tinggi saat ia sedang aktif bergerak dibandingkan saat ia sedang tidur.
3. Hasil Pengukuran Berbeda-beda
Pengukuran suhu tubuh bayi menggunakan termometer di berbagai bagian tubuh memang dapat memperlihatkan hasil yang berbeda-beda.
- Pengukuran suhu tubuh normal bayi di mulut akan memperlihatkan hasil antara 35,8–37,5 derajat Celsius.
- Pengukuran suhu tubuh normal bayi di dubur akan memperlihatkan hasil antara 36,6–38 derajat Celsius.
- Pengukuran suhu tubuh normal bayi di ketiak akan memperlihatkan hasil antara 36,5–37,3 derajat Celsius.
- Pengukuran suhu tubuh normal bayi di telinga akan memperlihatkan hasil antara 35,8–38 derajat Celsius.
4. Bagian Tubuh Paling Akurat untuk Pengukuran Suhu Tubuh Bayi
Untuk mendapatkan suhu normal bayi paling akurat, American Academy of Pediatrics merekomendasikan pengukuran di dubur. Pengukuran suhu tubuh bayi menggunakan termometer di dubur ini dianjurkan untuk bayi baru lahir sampai usia 3 tahun.
5. Panduan Menggunakan Termometer di Dubur
Banyak orangtua baru yang merasa takut atau khawatir saat hendak menggunakan termometer di dubur bayi. Tenang saja, cara ini aman bila dilakukan secara tepat sesuai panduan para ahli kesehatan.
- Bersihkan ujung termometer dengan cairan alkohol atau sabun hingga kering. Gunakan air dingin, bukan air hangat/panas.
- Mamsi dapat mengoleskan sedikit pelumas yang aman, seperti petroleum jelly, di ujung termometer.
- Posisikan bayi tengkurap di pangkuan Mamsi atau permukaan yang rata. Atau, posisikan bayi telentang dan tekuk kedua kakinya hingga ke dada.
- Nyalakan termometer digital, lalu masukkan sekitar 1–2,5 sentimeter ke dalam dubur bayi. Pegang terus termometer sampai terdengar bunyi “bip”, lalu keluarkan termometer dan lihat angka yang muncul.
- Beri tanda bahwa termometer tersebut untuk digunakan di dubur agar Mamsi atau Papsi tidak menggunakannya di mulut di kemudian hari.
6. Beberapa Hal yang Dapat Membuat Pengukuran Suhu Tubuh Bayi Tidak Akurat
Pengukuran suhu tubuh bayi bisa memberikan hasil yang kurang akurat bila bayi berada dalam salah satu kondisi berikut:
Agar pengukuran suhu normal bayi dapat memberikan hasil yang akurat, hindarkan bayi dari kondisi-kondisi tersebut. Misalnya, beri jeda beberapa waktu hingga suhu tubuh bayi menjadi normal usai mandi, baru diukur dengan termometer.
Badan bayi yang terasa lebih hangat dari biasanya belum tentu menandakan bayi demam, lho. Bayi kemungkinan mengalami demam bila kening, punggung atau perutnya terasa lebih hangat dari biasanya saat disentuh, dan dibarengi dengan tubuhnya berkeringat dan pipinya memerah.
Untuk memastikannya, Mamsi dan Papsi perlu mengukur suhu bayi menggunakan termometer. Bila hasil pengukuran menunjukkan suhu tubuhnya 37,5 derajat Celsius atau lebih, berarti Si Kecil sedang demam.
Mamsi dan Papsi juga perlu memahami bahwa demam bukanlah suatu penyakit, melainkan pertanda bahwa tubuh bayi sedang melawan infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus.
Saat bayi demam, Mamsi dan Papsi tidak perlu panik dan buru-buru membawa Si Kecil ke dokter. Kadang bayi menunjukkan gejala demam tak lama setelah mendapat imunisasi. Mamsi dan Papsi tak perlu khawatir bila ini yang terjadi karena demam biasanya akan hilang sendiri.
Saat bayi demam, Mamsi perlu memastikan Si Kecil mendapatkan cairan yang cukup agar terhindar dari dehidrasi. Mamsi dapat menyusui bayi sesering mungkin agar ia nyaman dan kebutuhan cairannya terpenuhi.
Namun, saat bayi demam atau sakit, kadang Mamsi ikut khawatir sehingga produksi ASI lebih sedikit dari biasanya. Bila ini yang Mamsi rasakan, cobalah mengonsumsi Herba ASIMOR untuk memperbanyak ASI.
Suplemen ASI booster Herba ASIMOR terbuat dari kombinasi dua tanaman asli Indonesia, yaitu daun katuk dan daun torbangun yang secara turun temurun dipercaya dapat membantu melancarkan produksi ASI. Dengan bantuan Herba ASIMOR, Mamsi tak perlu lagi cemas akan kendala ASI seret.