Asimor Produk Asimor ASI Booster Pelancar ASI
Mamsi Punya masalah dalam menyusui?
  • Asi kurang lancar atau
  • Yang keluar ga banyak?
YUK, CHAT kami & temukan solusinya




Bolehkah Tetap Menyusui Saat Hamil? Perhatikan Hal Ini Yuk, Mamsi!

Admin | May 28 2021
Share Facebook Button Asimor ASI Booster Pelancar ASI Share Twitter Button Asimor ASI Booster Pelancar ASI


Facebook Share Button Asimor ASI Booster Pelancar ASI
Twitter Share Button Asimor ASI Booster Pelancar ASI
Feature Image Bolehkah Tetap Menyusui Saat Hamil? Perhatikan Hal Ini Yuk, Mamsi! Asimor ASI Booster Pelancar ASI

Pertanyaan bolehkah menyusui saat hamil kerap ditanyakan ibu hamil yang masih dalam fase pemberian ASI eksklusif. Karena baru pertama kali berada dalam situasi seperti itu, wajar bila Mamsi bingung. Mamsi mungkin juga bertanya-tanya, adakah efek samping menyusui saat hamil?

Sebenarnya, menyusui dianggap sebagai salah satu metode KB alami karena efektivitasnya yang tinggi, yaitu sekitar 98–99,5% dalam mencegah kehamilan. Ini terjadi manakala Mamsi memberikan ASI eksklusif kepada bayi.

Namun, ada penelitian yang menyebutkan bahwa pemberian ASI secara tidak langsung (exclusive pumping) dapat memperbesar kemungkinan Mamsi untuk hamil lagi dibandingkan menyusui langsung.

Pada tiga bulan pertama usia bayi, kemungkinan Mamsi untuk bisa hamil adalah 0%. Kemungkinan ini meningkat saat bayi melewati usia 3 bulan, terutama di atas 6 bulan.

Kemungkinan Mamsi untuk hamil lagi bisa terjadi bila Mamsi sudah kembali haid dan frekuensi bayi menyusu sudah berkurang. Datangnya haid merupakan pertanda bahwa masa subur Mamsi telah kembali.

Perlu diketahui setiap ibu memiliki periode kembali haid yang berbeda-beda. Ada ibu yang sudah kembali haid saat bayinya masih berusia di bawah 6 bulan, namun ada juga yang baru mengalaminya saat bayi berusia di atas 6 bulan. Kebanyakan ibu menyusui kembali haid saat bayinya berusia antara 1 dan 2 tahun.

 

Bolehkah Ibu Hamil Menyusui?

menyusui saat hamil

Pada kenyataannya, ibu menyusui membutuhkan kalori lebih banyak dari saat tidak menyusui. Ibu yang tidak hamil atau tidak menyusui memerlukan sekitar 1.800 hingga 2.000 kalori per hari. Pada ibu menyusui, kebutuhan kalori harian meningkat menjadi antara 2.200 hingga 2.500 kalori per hari.

Ekstra kalori itu dibutuhkan karena kegiatan menyusui membakar banyak kalori. Saat menyusui, tubuh Mamsi membakar antara 200 sampai 500 kalori per hari. Jumlah kalori yang terbakar juga semakin banyak seiring dengan semakin seringnya Mamsi menyusui, serta semakin banyaknya ASI yang diproduksi.

Lalu, bagaimana jika saat masih menyusui si Kecil, Mamsi mendapati tubuh positif hamil lagi? Bukankah kehamilan juga membutuhkan lebih banyak asupan gizi untuk bayi di kandungan?

Mungkinkah kebutuhan ekstra kalori dan gizi untuk menyusui dan kehamilan bisa sama-sama terpenuhi? Bagaimana jika kualitas ASI berkurang akibat nutrisi di tubuh Mamsi diserap untuk mendukung kehamilan?

Berbagai pertanyaan tersebut memang bisa membuat ibu menyusui cemas. Daripada berlama-lama bingung, Mamsi dapat menanyakannya ke dokter kandungan atau mencari informasi dari sumber yang terpercaya.

Menurut para ahli, jawaban dari pertanyaan bolehkah ibu hamil menyusui adalah “boleh”. Dikutip dari situs web Alodokter, tubuh Mamsi dapat memberikan nutrisi kepada bayi di dalam kandungan dan memproduksi ASI untuk anak yang masih menyusui pada saat bersamaan. Hebat, ya, Mamsi!

Mamsi juga tidak perlu mengkhawatirkan perkembangan bayi di kandungan. Meski terus menyusui, proses perkembangan bayi di kandungan tidak akan mengalami gangguan karena tubuh Mamsi dapat tetap menyalurkan nutrisi untuknya.

 

Perubahan yang Akan Mamsi Alami Jika Menyusui Saat Hamil

menyusui saat hamil

Meskipun demikian, menyusui saat hamil dan saat tidak hamil tentu berbeda. Mamsi yang menyusui saat hamil akan merasakan sejumlah perubahan pada tubuhnya. Berikut berbagai perubahan yang dirasakan oleh Mamsi yang menyusui saat hamil.

  • Mamsi Merasa Lebih Lelah

Kelelahan merupakan bagian normal dari kehamilan maupun menyusui. Bayangkan bila Mamsi mengalami kedua kondisi itu secara bersamaan. Tentu Mamsi akan lebih mudah merasa lelah. Perubahan ini biasanya muncul pada akhir trimester pertama.

  • Berat Badan Menurun

Perubahan ini biasanya dialami oleh Mamsi yang mengalami morning sickness. Karena sering mual dan muntah serta nafsu makan berkurang, berat badan Mamsi pun menurun.

  • Munculnya Kontraksi Ringan pada Rahim

Kontraksi ini terjadi karena dirangsang oleh hormon oksitosin yang dilepaskan oleh tubuh ibu menyusui. Sebagian ibu jarang merasakan kontraksi ringan ini karena oksitosin yang dilepas tubuhnya tidak banyak. Namun, ada juga ibu yang cukup sering merasakannya.

Oksitosin juga diproduksi oleh tubuh ketika ibu menjalani proses persalinan. Bila kehamilan Mamsi sehat, kontraksi ini tidak akan membahayakan bayi di kandungan.

  • Puting dan Payudara Terasa Sakit

Sebagian Mamsi merasakan nyeri pada puting dan payudaranya saat menyusui. Tetapi, kondisi ini berbeda-beda pada setiap ibu. Ada juga yang tidak merasakannya.

  • ASI Berubah Menjadi Kolostrum

Komposisi dan rasa ASI ibu menyusui yang sedang hamil akan berubah. Ini merupakan salah satu efek samping menyusui saat hamil. Namun, bukan berarti hormon kehamilan masuk ke dalam ASI.

Pada pertengahan kehamilan, payudara Mamsi akan mulai memproduksi kolostrum sebagai persiapan kelahiran bayi. Inilah yang menyebabkan rasa ASI berubah menjadi lebih asin dan kurang manis. Meski komposisi dan rasanya berubah, namun, khasiat ASI masih sama baiknya.

Hanya, seiring dengan perkembangan kehamilan, jumlah ASI yang diproduksi tubuh Mamsi juga akan berkurang. Saat komposisi dan rasa ASI berubah, biasanya si Kecil menjadi enggan menyusui karena ASI sudah berubah menjadi kolostrum.

 

Tips Menyusui Saat Hamil

menyusui saat hamil

Menyusui saat hamil memang terasa lebih berat daripada saat tidak hamil. Tetapi, penelitian membuktikan bahwa tubuh ibu secara alami dirancang untuk mampu menjalani keduanya.

Meski begitu, setiap ibu memiliki pilihannya masing-masing. Hal ini karena kondisi setiap ibu berbeda-beda. Misalnya, ada ibu yang bekerja penuh waktu, ada yang sibuk mengurus rumah tangga, ada yang harus mengurus anak yang lebih tua, dan lain-lain.

Yang pasti, faktor penting yang perlu dipertimbangkan dalam keputusan menyusui saat hamil adalah fisik Mamsi, asupan nutrisi, kesiapan mental Mamsi dan Papsi, serta kondisi si Kecil.

Bila Mamsi memilih untuk terus menyusui si Kecil saat hamil, ikuti berbagai tips menyusui saat hamil ini untuk mendukung kedua kondisi tersebut.

  • Berkonsultasi dengan Dokter atau Ahli Gizi

Kehamilan kali ini berbeda dari sebelumnya karena Mamsi memulai kehamilan ini saat tubuh belum pulih benar dari kehamilan maupun persalinan beberapa bulan sebelumnya. Dokter akan memeriksa kesehatan tubuh dan kandungan Mamsi, sekaligus memberikan rekomendasi mengenai bagaimana Mamsi menjalani kehamilan ini.

Selain itu, Mamsi juga perlu berkonsultasi dan mendapat rekomendasi dari dokter mengenai nutrisi yang dibutuhkan untuk mendukung kehamilan dan kegiatan menyusui. Ibu hamil biasanya membutuhkan vitamin tambahan pada awal kehamilannya. Mamsi juga dapat bertanya kepada dokter apakah dapat mengonsumsi suplemen pelancar ASI bila produksi ASI mulai menurun.

  • Konsumsi Makanan Bergizi Seimbang

Ibu hamil membutuhkan asupan bergizi seimbang lebih banyak daripada saat tidak hamil. Maka, pastikan menu harian Mamsi mengandung kombinasi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Jangan lupa untuk juga mengonsumsi vitamin dan suplemen yang diberikan dokter.

Selain itu, perbanyak konsumsi kalori, makanan berserat, dan cairan. Menyusui saat hamil akan membuat Mamsi sering haus. Tubuh Mamsi membutuhkan asupan cairan yang cukup banyak untuk mendukung kehamilan serta produksi ASI.

  • Lebih Banyak Beristirahat

Menyusui saat hamil memang membuat Mamsi selalu merasa lelah karena rasanya mungkin seperti sedang mengurus dua anak sekaligus. Maka itu, setiap ada kesempatan untuk beristirahat, gunakan sebaik-baiknya, ya. Beristirahat dapat membantu tubuh memperoleh lebih banyak energi.

  • Pilih Posisi Menyusui yang Nyaman

Tips menyusui saat hamil yang satu ini penting untuk mendukung Mamsi lancar menyusui. Karena Mamsi mudah lelah, penting untuk menemukan posisi menyusui yang dapat membuat Mamsi nyaman dan tidak cepat lelah. Selain itu, Mamsi juga perlu mempertimbangkan posisi menyusui yang tidak menekan atau membahayakan bayi di kandungan.

Posisi menyusui saat hamil yang dianjurkan adalah duduk atau tidur miring ke kiri. Posisi miring ke kiri dapat mengurangi tekanan pada pembuluh darah vena sehingga memaksimalkan aliran darah dan nutrisi menuju plasenta.

  • Kompres Payudara Nyeri dengan Air Dingin atau Oleskan Pelembap

Nyeri pada payudara tentu membuat kegiatan menyusui menjadi tidak nyaman. Mamsi dapat mencoba mengatasinya dengan mengompres payudara dengan air dingin. Cara lainnya yaitu dengan mengoleskan pelembap.

  • Berkonsultasi dengan Dokter Mengenai Perlunya Memberi Makanan Tambahan Bagi Si Kecil

Menyusui saat hamil bisa membuat Mamsi cemas produksi ASI bagi si Kecil akan berkurang. Padahal, di usianya saat ini, ia tak boleh kekurangan nutrisi untuk mendukung tumbuh kembangnya.

Untuk mengatasi kendala ini, Mamsi dapat berkonsultasi dengan dokter mengenai perlunya memberikan susu formula atau makanan pendamping ASI kepada si Kecil.

  • Hindari Stres

Menyusui saat hamil memang bisa membuat Mamsi stres karena merasa menanggung tanggung jawab ganda secara bersamaan. Dari segi fisik, kedua kondisi ini sudah pasti melelahkan sehingga berpotensi membuat Mamsi stres. Belum lagi bila produksi ASI menurun, payudara atau puting terasa nyeri, timbul morning sickness, badan pegal-pegal, dan lain sebagainya.

Untuk mengurangi beban yang Mamsi rasakan, bicarakan atau ungkapkan perasaan Mamsi dengan Papsi atau orang-orang terdekat. Biarkan mereka membantu meringankan kondisi Mamsi.

Misalnya, Papsi dapat membantu memberikan ASI perah kepada si Kecil. Atau, Papsi juga bisa membelikan makanan kesukaan Mamsi untuk mengurangi morning sickness. Bila memungkinkan, Mamsi juga bisa memiliki me time untuk melakukan aktivitas yang membuat Mamsi senang.

Dengan begitu, Mamsi akan merasa lebih ringan, relaks, dan bahagia. Perasaan bahagia ini penting lho, untuk mendukung kehamilan maupun melancarkan kegiatan menyusui.

 

Hentikan Pemberian ASI Jika Mamsi Alami Ini, Ya!

menyusui saat hamil

Kini Mamsi sudah mengetahui jawaban dari pertanyaan bolehkah ibu hamil menyusui. Meski begitu, ternyata ada beberapa kondisi yang membuat seorang ibu harus menghentikan pemberian ASI kepada si Kecil.

Bila Mamsi mengalami salah satu atau beberapa dari kondisi berikut, berarti Mamsi juga perlu berhenti menyusui atau segera menyapih si Kecil.

  • - Menjalani kehamilan berisiko tinggi (usia Mamsi di atas 35 tahun, kekurangan atau kelebihan berat badan, pernah mengalami komplikasi kehamilan, gaya hidup tidak sehat)
  • - Pernah mengalami persalinan prematur
  • - Pernah mengalami keguguran
  • - Sedang mengandung anak kembar dua atau lebih
  • - Berat badan Mamsi tidak sesuai dengan usia kehamilan
  • - Sering mengalami nyeri atau kontraksi rahim

Kini Mamsi mengetahui lebih lengkap tentang boleh atau tidaknya menyusui saat hamil, efek samping menyusui saat hamil, hingga tips menyusui saat hamil.

Sebelum mengambil keputusan, bicarakan dengan Papsi ya, Mamsi. Pilihan menyusui saat hamil akan terasa lebih ringan bila Mamsi mendapat dukungan dari Papsi. Selain itu, jangan lupa untuk rajin memeriksakan kehamilan ke dokter ya, Mam.

ARTIKEL TERKAIT


Asimor ASI Booster Pelancar ASI




Follow Herba ASIMOR
Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI

Copyright © Herba Asimor Owned by PT. Dexa Medica

Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI Image Social Media Asimor ASI Booster Pelancar ASI
Tanya ASIMOR