Sering panik karena jumlah ASI tidak sebanyak mamsi-mamsi lain? Atau bertanya-tanya kenapa buah hati tak menyusu sebanyak bayi lain? Tenang mamsi, rumput tetangga akan nampak selalu lebih hijau. Daripada galau mending cari tahu gimana sih ASI dan mengASIhi yang baik dan benar.
Semua mamsi tentu ingin memberi yang terbaik bagi bayinya, termasuk urusan mengASIhi. Apapun yang terjadi terkait produksi ASI, apalagi yang terasa janggal, pasti membuat kita cemas.
Akibatnya, ketika mendengar cerita mamsi lain yang produksi ASInya lancar dan banyak kita menjadi galau. Apalagi yang selama ini mengalami kesulitan ketika memberi ASI. Tapi jangan berkecil hati mamsi, apalagi sampai membanding-bandingkan dengan mamsi lain. Karena produksi ASI tiap ibu memang berbeda.
Jangankan dengan sesama mamsi, ASI yang keluar dari payudara kanan dan kiri mamsi saja jumlahnya berbeda. Sebabnya, payudara kanan dan kiri memiliki kelenjar susu yang tugasnya memproduksi ASI. Nah jumlah kelenjar susu antara payudara kanan dan kiri itu berbeda. Jadilah produksinya juga tak sama.
Melansir laman resmi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berdasarkan penelitian pada 71 bayi yang mendapat ASI eksklusif dengan rentang usia 1 sampai 6 bulan, didapati hasil:
Pada bulan pertama mengASIhi, biasanya bayi akan menyusu sebanyak 8 sampai 12 kali setiap harinya. Namun frekuensinya akan berkurang menjadi 7 sampai 9 kali sehari setelah bayi menginjak usia 2 bulan.
Sebenarnya wajar saja kalau komposisi ASI tiap ibu berbeda. Karena kondisi setiap ibu juga tak sama. Misalnya saja pada ibu yang melahirkan prematur atau saat usia kehamilan 7 bulan. Komposisi ASInya akan berbeda dengan ibu yang melahirkan di usia kandungan 9 bulan.
Komposisi ASI mamsi yang melahirkan di usia 7 bulan ya memang ditujukan untuk bayi dengan usia itu. Begitu juga bagi mamsi yang melahirkan di usia kandungan 9 bulan.
Selain itu bakteri yang pernah didapat masing-masing ibu juga berbeda. Ambil contoh begini, si ibu pernah sakit demam berdarah ketika hamil, maka bayi yang mendapat ASI akan terlindung dari demam berdarah karena si ibu membawa atau sudah ‘memperkenalkan’ bakterinya.
Jadi tak perlu pusing kalau kuantitas dan kualitas ASI mamsi tidak sama dengan mamsi lainnya. Karena itulah keajaiban ASI, berproduksi sesuai kebutuhan bayi dan asupan makanan mamsi.
Kualitas dan kuantitas produksi ASI setiap mamsi memang berbeda. Tapi yang terpenting, asupan ASI bagi bayi terpenuhi dengan baik. Untuk mengetahui apakah bayi kenyang dan mendapat asupan ASI berkualitas, mamsi bisa mengenalinya dari beberapa indikator berikut:
Menyusui itu kan sebenarnya keterampilan yang mamsi dan bayi pelajari bersama. Namanya saja belajar, pasti mamsi dan bayi akan mencari berbagai posisi berbeda sampai menemukan yang terbaik.
Hanya saja, untuk memastikan posisi menyusui yang baik, entah bagi ibu dan bayi, mamsi perlu memperhatikan sejumlah hal berikut:
Bahu dan lengan dalam kondisi rileks. Lalu letakkan bantal di bawah lengan untuk membantu mamsi menopang tubuh bayi. Karena menyusui memerlukan waktu, jangan sampai lengan pegal atau kram setelahnya.
Pastikan kepala dan tubuh bayi berada dalam garis lurus, atau kalau tidak bayi akan sulit menelan. Lalu topang leher, bahu, dan punggung sembari memiringkan kepala supaya bayi bisa menelan dengan mudah.
Tempatkan hidung bayi sejajar dengan puting, supaya bayi membuka mulutnya dengan lebar dan bisa menempel dengan baik ke payudara.
Sebaiknya bayi yang mendekat ke payudara, dan bukan payudara yang dicondongkan ke mulut bayi. Posisi bayi yang mendekat ke payudara lalu menyusu dengan sendirinya akan membangun keterikatan antara ibu dan bayi dengan lebih baik.
Kesimpulannya mamsi, nggak perlu sibuk membanding-bandingkan diri dengan mamsi-mamsi lainnya. Karena kondisi setiap ibu dan bayi berbeda. Yang perlu mamsi lakukan sekarang hanya fokus meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi ASI.
Caranya, perbanyak minum air putih. Ini penting supaya mamsi tidak mengalami dehidrasi. Lalu kelola stres dan pastikan mamsi cukup istirahat.
Terakhir, yang paling penting, perhatikan asupan makanan. Konsumsi makanan yang mengandung lemak baik seperti kacang-kacangan, biji-bijian, atau buah alpukat. Jangan lupa konsumsi sayur dan pastikan asupan protein dari telur dan ikan cukup.
Selain itu, untuk mengurangi kerepotan mamsi mengolah bahan makanan, sangat disarankan mamsi mengonsumsi ASI booster seperti Herba ASIMOR.
Kandungan tiga bahan istimewa yakni daun kelor, daun torbangun, dan ekstrak ikan gabus dalam satu kaplet ASIMOR baik untuk meningkatkan produksi ASI mamsi. Untuk hasil optimal, disarankan mengonsumsi Herba ASIMOR dua kali dalam sehari.
So mamsi, kalau ada cara yang mudah dan efektif, kenapa harus repot bukan?
Sumber referensi: