“ASI aku kok nggak keluar yaa setelah melahirkan?”
Hayoo, siapa nih Mamsi yang pernah mengalami kondisi ini? Rasa panik dan khawatir pasti bercampur menjadi satu ya saat mengetahui ASI tidak langsung keluar saat lahiran.
“Kapan ASI akan keluar?” Pertanyaan tersebut pasti terlintas di benak Mamsi. Nah, tahukah Mamsi, ternyata sangatlah normal jika ASI baru keluar beberapa hari setelah melahirkan.
Tiap Ibu pasti punya kondisi yang berbeda-beda. Ada yang ASInya keluar saat hamil, tapi ada pula yang baru keluar beberapa hari setelah melahirkan. Agar Mamsi tidak galau lagi menanti-nantika kapan ASI akan keluar, yuk baca penjelasan berikut ini.
Meskipun proses menyusui mulai dilakukan saat bayi lahir, sebagian besar Ibu biasanya sudah mulai memproduksi ASI di masa kehamilan. Tapi, jangan berkecil hati, jika ini tidak terjadi pada Mamsi. Ada beberapa hal yang bisa Mamsi lakukan kok untuk menstimulasi produksi ASI. Sebelum itu, kita pahami dulu yuk, kapan sih kira-kira ASI akan keluar?
Pada sebagian ibu, ada yang mulai memproduksi kolostrum mulai dari usia kehamilan 18 minggu sampai trimester ketiga kehamilan. Jika ini terjadi pada Mamsi, payudara mungkin akan terasa lebih bengkak dan berisi, namun ASI biasanya tidak akan keluar sederas saat bayi mulai menyusu. Dan di momen ini, Mamsi juga tidak perlu memompa ASI.
Jangan khawatir jika ini tidak terjadi pada Mamsi ya, ini bukan berarti kelenjar payudara tidak dapat memproduksi ASI dan tidak ada hal medis yang patut dikhawatirkan secara berlebihan.
Jika ASI tidak diproduksi saat masih hamil, Mamsi tidak perlu takut, karena pada banyak Ibu, ASI baru keluar pasca persalinan. Biasanya di satu jam pertama setelah melahirkan, payudara akan mulai mengeluarkan kolostrum. Kolostrum ini penampilannya seperti cairan berwarna kuning dan terlihat kental. Ya, sangat tidak terlihat seperti susu.
Tapi jangan salah Mamsi, meski jumlahnya dikit, kolostrum kaya nutrisi penting dan sarat antibodi yang bisa meningkatkan imun si Kecil. Mamsi dapat menstimulasi keluarnya kolostrum pascamelahirkan dengan melakukan IMD atau Inisiasi Menyusu Dini dan melakukan skin to skin contact dengan bayi.
Banyak Ibu yang mulai merasakan peningkatan kuantitas ASI di 2-3 hari setelah melahirkan. Namun, ada juga Ibu yang harus menunggu lebih lama. Rasanya pasti panik dan sedih ya, Mamsi, kenapa ASI tidak kunjung keluar setelah melahirkan. Tenang ya, penelitian menunjukkan ada 25% ibu yang memang butuh lebih dari 2 hari untuk menunggu ASI keluar.
Sambil menunggu waktu itu tiba, Mamsi bisa terus melakukan skin to skin contact dengan si Kecil, tawari si Kecil menyusu setiap saat, dan tidur bersama si Kecil agar hormon oksitosin meningkat dan dapat memproduksi ASI.
Ketika ASI tidak keluar pascapersalinan, Ibu mungkin bertanya-tanya, sebenarnya apa yang salah sehingga ASI tidak keluar? Jangan sampai hal ini menyurutkan niat Mamsi untuk menyusui si Kecil ya. Mamsi harus memahami apa saja penyebab ASI tidak keluar agar tidak mudah panik. Simak yuk penjelasannya
Buat Mamsi yang baru melahirkan anak pertama, pengalaman persalinan mungkin dapat membuat Mamsi stres dan kewalahan. Apalagi jika Mamsi menjalani proses persalinan yang panjang dan traumatik. Kelelahan pun tak terhindari ketika harus beradaptasi dengan peran dan rutinitas yang baru.
Padahal stres dan lelah dapat menjadi penyebab ASI keluar sedikit, lho. Hal ini karena saat kita mengalami kondisi tersebut, tubuh akan mengeluarkan hormon kortisol yang dapat memengaruhi produksi ASI.
Kondisi medis tertentu yang dialami Mamsi juga dapat menjadi penyebab ASI tidak keluar. Misalnya, Mamsi mengalami diabetes, punya masalah hormonal seperti PCOS atau Mamsi mengalami kelebihan berat badan atau overweight.
Selain kondisi medis pada Ibu, masalah medis yang terjadi pada bayi juga bisa menjadi penyebab ASI belum keluar saat hamil 7 bulan. Contohnya, saat bayi dilahirkan prematur, kemungkinan ASI keluar sedikit makin besar. Hal ini karena bayi prematur tidak memiliki daya hisap yang kuat, sehingga tidak optimal mengeluarkan ASI dari payudara.
Plasenta biasanya akan dikeluarkan setelah si Kecil lahir. Namun, pada beberapa ibu, plasenta melekat terlalu kuat di dinding rahim sehingga tidak dapat keluar secara alami. Nah, kondisi ini dapat mencegah perubahan hormon yang harus terjadi pasca persalinan untuk segera memproduksi ASI.
Tapi jangan khawatir Mamsi, biasanya setelah dokter mengangkat plasenta atau bagian plasenta yang masih melekat pada rahim, perubahan hormon akan segera terjadi dan ASI bisa diproduksi secara optimal oleh tubuh.
Jika si kecil menghadapi kesulitan untuk menyusui, produksi ASI pun akan ikut berpengaruh. Nah, salah satu masalah yang paling sering terjadi saat menyusui bayi untuk pertama kalinya adalah pelekatan bayi yang kurang tepat.
Saat pelekatan bayi kurang tepat, biasanya Ibu akan mengalami nyeri selama menyusui. Selain itu, bayi akan terlihat seperti menghisap puting saja. Puting pun akan mengalami lecet dan mungkin berdarah.
Untuk membantu si Kecil, Mamsi bisa melakukan hal ini:
Gaya hidup tidak sehat, seperti merokok atau mengonsumsi alkohol juga harus segera Mamsi tinggalkan saat menyusui bayi. Pasalnya, zat-zat berbahaya pada kedua hal tersebut dapat berpengaruh pada ASI, lho. Bukan tidak mungkin, si Kecil juga akan merasakan efek negatifnya. Selain berefek negatif ke kesehatan si Kecil, kebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat menjadi penyebab ASI keluar sedikit.
Sebelum berjuang untuk menstimulasi kuantitas ASI, Mamsi harus memahami terlebih dahulu prinsip dasar produksi ASI. Produksi ASI sangat bergantung pada seberapa banyak ASI dikeluarkan. Jadi, jika Mamsi ingin memperbanyak kuantitas ASI, maka Mamsi juga harus sering-sering mengeluarkan ASI lewat proses menyusui si Kecil atau dengan memompa ASI.
Tapi, jika ASI tak kunjung keluar setelah persalinan, apa yang perlu Mamsi lakukan? Lakukan beberapa hal ini ya, Mamsi!
Hal pertama yang perlu Mamsi lakukan adalah tidak panik. Jika Mamsi melihat ada teman yang sedang hamil sudah memproduksi ASI, janganlah membanding-bandingkan diri dengan teman Mamsi. Tetaplah tenang dan percaya kalau ASI akan keluar tepat pada waktunya.
Begitu pula saat bayi sudah lahir, jika tubuh Mamsi butuh beberapa hari untuk memproduksi ASI, jangan langsung stres, ya. Ingat, stres justru bisa membuat produksi ASI makin berkurang, lho.
Memang sih susah sekali untuk bisa beristirahat saat bayi baru lahir. Namun perlu diingat, cara agar ASI cepat keluar adalah dengan banyak istirahat. Kalau selama ini Mamsi memilih untuk membersihkan rumah saat bayi tidur, coba ubah kebiasaan ini secara perlahan. Berusahalah untuk ikut tidur saat bayi sedang tidur. Dengan begitu, Mamsi bisa mendapatkan waktu istirahat yang cukup. Mamsi jangan sungkan untuk minta bantuan Papsi atau anggota keluarga lain untuk membantu Mamsi dalam urusan membereskan rumah.
Pernah nggak Mamsi merasa sangat haus sekali setelah menyusui? Nah, jangan abaikan perasaan haus tersebut, ya. Selama menyusui, tubuh kita membakar kalori, dan cairan di tubuh kita pun banyak terpakai untuk menghasilkan kalori. Itulah yang membuat kita jadi sangat merasa haus.
Maka dari itu, Mamsi perlu memenuhi kebutuhan cairan, kira-kira sekitar 1-2 liter sehari. Kebutuhan cairan ini perlu dipenuhi agar Mamsi tidak mengalami dehidrasi. Ingat, dehidrasi bisa membuat produksi ASI menurun, Mam.
Asupan nutrisi yang diterima bayi sangat bergantung pada ASI kita karena ASI merupakan sumber makanan bayi satu-satunya. Nah, saat Mamsi merasa sangat lapar setelah menyusui, pastikan untuk makan makanan yang bergizi, ya. Penuhi kebutuhan makro dan mikronutrien yang dibutuhkan oleh bayi dan Ibu sendiri.
Ada beberapa jenis makanan yang bisa Mamsi konsumsi selama menyusui, antara lain:
Selain makanan bergizi di atas, Mamsi juga bisa mengonsumsi jenis makanan yang mengandung lactogogue, atau merupakan zat yang dipercaya dapat membantu merangsang, mempertahankan atau meningkatkan produksi ASI ibu menyusui. Makanan pelancar ASI alami yang mengandung lactogogue, antara lain daun katuk dan daun torbangun yang ekstraknya terkandung dalam Herba ASIMOR. Mengonsumsi ASI booster dengan lactogogue seperti Herba ASIMOR bisa menjadi salah satu solusi praktis dan cara agar ASI cepat keluar, Mam!
Mam, yuk baca juga: Mamsi, Ini Lho 5 Makanan Lactogogue untuk Pelancar ASI!
Pijat laktasi juga bisa Mamsi lakukan untuk menstimulasi produksi ASI. Sebelum melakukan pijat laktasi, Mamsi bisa mandi dengan air hangat terlebih dahulu agar tubuh makin rileks. Mamsi bisa melakukan pijat laktasi ini sendiri dengan cara memijat payudara dengan gerakan naik turun di sisi samping payudara. Pijat juga bagian puting dengan gerakan melingkar. Jangan lupakan juga untuk memijat area payudara di sekitar ketiak. Cara ini dapat membantu untuk meningkatkan dan menstimulasi produksi ASI.
Itu dia tadi hal-hal yang perlu Mamsi tahu saat ASI tidak kunjung keluar saat hamil atau pascamelahirkan. Dengan memahami hal-hal tersebut, Mamsi bisa jadi lebih tenang dan tidak mudah panik jika ASI tidak langsung keluar.
Jangan menyerah dan tetap semangat untuk Kawal Awal 100% ASI for MORe untuk si Kecil ya, Mamsi!