Memahami Nursing Strike pada Bayi: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Mendapati bayi menolak ASI pasti membuat Mamsi merasa khawatir. Padahal nursing strike atau mogok menyusu adalah hal yang mungkin saja terjadi saat menyusui. Yuk kenali penyebab dan cara mengatasinya disini.   

Sebagai seorang Mamsi, menghadapi situasi saat bayi mogok menyusu atau nursing strike dapat menjadi pengalaman yang menantang dan membingungkan. Terlebih pada Mamsi bekerja yang seringkali mengharuskannya memberikan ASIP dalam botol dan terkendala untuk melakukan direct breastfeeding setiap saat.

Hal ini dapat menimbulkan kekhawatiran dan kebingungan bagi Mamsi, tetapi penting untuk mengatasi masalah ini dengan pemahaman dan kesabaran. Dalam artikel ini, kita akan membahas penyebab umum nursing strike pada bayi dan cara mengatasinya.

Apa itu Nursing Strike?

Mogok menyusui atau nursing strike adalah kondisi dimana bayi yang tiba-tiba menolak menyusu dan tidak sedang dalam proses disapih. Nursing strike atau mogok menyusu ini adalah salah satu cara bayi memberi tahu Mamsi bahwa ada sesuatu yang salah padanya dan butuh sedikit usaha Mamsi untuk mengetahui penyebabnya.

Mogok menyusu ini biasanya bersifat sementara, jadi Mamsi tidak perlu terlalu khawatir tentang apakah bayi Mamsi cukup makan dan mendapatkan nutrisi. Dan bayi biasanya sangat pandai memberi tahu Mamsi kapan mereka perlu makan dan kapan tidak. Memaksakan menyusui dapat membuat bayi dan Mamsi stres, sehingga ada baiknya Mamsi memahami bahwa akan ada periode ini yang harus Mamsi dan bayi lewati bersama. 

Tanda-Tanda Bayi Mengalami Nursing Strike

Bayi Mamsi mungkin mengalami nursing strike jika ia tampak tertekan saat menyusu, kehilangan minat, atau langsung menolak menyusu. Biasanya, mogok menyusu berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu, tetapi dapat berlangsung lebih lama dalam beberapa kasus.

Nursing strike bukanlah hal yang menyenangkan bagi bayi maupun Mamsi. Namun, sebagian besar penyebab mogok menyusu tidak selalu buruk dan dapat memberikan wawasan yang berguna tentang apa yang sedang terjadi pada si kecil.

Penyebab Nursing Strike

Bayi terkadang mengalami nursing strike karena berbagai macam perubahan yang normal. Perubahan lingkungan, rutinitas, atau suplai ASI Mamsi terkadang dapat membuat si kecil merasa frustasi atau bingung, sehingga ia tidak mau menyusu. 

Perubahan hormon, pengobatan, penyakit, atau bahkan perubahan pola makan juga dapat mengubah rasa ASI, sehingga berpotensi membuat si kecil tidak mau menyusu. Kadang-kadang saat Mamsi mengganti merek sabun atau deodoran yang Mamsi gunakan juga dapat membuat mereka mogok menyusu lho. Dan inilah beberapa penyebab umum nursing strike yang Mamsi perlu tahu.

1. Infeksi atau rasa tidak nyaman atau perubahan fisik 

Tumbuh gigi, sariawan, atau sakit pilek dapat menyebabkan bayi mengalami nyeri pada mulut selama menyusui. Selain itu, bayi yang sedang mengalami infeksi telinga juga dapat menyebabkan rasa sakit saat mengisap atau saat berbaring di satu sisi. Begitu pula dengan adanya cedera atau rasa sakit akibat vaksinasi dapat menyebabkan ketidaknyamanan pada posisi menyusui tertentu.

2. Perubahan dalam rutinitas

Jika Mamsi baru saja kembali bekerja setelah menjalani rutinitas menyusui yang konsisten, ini dapat menyebabkan gangguan menyusui bagi bayi. Atau jika Mamsi menitipkan bayi ke tempat penitipan anak atau dengan pengasuh di rumah, si kecil juga mungkin mengalami masa penyesuaian saat Mamsi memperkenalkan waktu menyusui yang baru.

3. Stres atau distraksi

Terlalu banyak stimulasi, penundaan pemberian makan, atau perpisahan yang lama dengan Mamsi terutama pada Mamsi bekerja dapat menyebabkan bayi rewel dan sulit menyusu. Reaksi yang kuat dari Mamsi saat digigit bayi ketika mungkin memiliki efek yang sama. Kadang-kadang bayi merasa menjadi terlalu terganggu saat menyusu. Hal ini biasa terjadi karena bayi bisa merasakan stres atau kecemasan dari lingkungan atau perubahan dalam rutinitas, yang dapat mempengaruhi kemauannya untuk menyusu.

4. Aroma atau rasa yang tidak biasa

Perubahan aroma Mamsi karena sabun, parfum, losion, atau deodoran baru dapat menyebabkan bayi kehilangan minat untuk menyusui. Sedangkan perubahan rasa ASI - yang dipicu oleh makanan yang Mamsi makan, obat-obatan, menstruasi, atau hamil lagi - juga dapat memicu bayi untuk mengalami nursing strike.

5. Berkurangnya pasokan ASI

Pemberian susu formula atau penggunaan empeng atau pacifier yang terlalu sering dapat mengurangi pasokan ASI Mamsi dan dapat berdampak pada terjadinya nursing strike pada bayi. Selain itu, perubahan pada tubuh Mamsi pasca melahirkan atau adanya ketidakseimbangan hormon lainnya juga dapat mengubah rasa atau jumlah produksi ASI Mamsi.

Tips Cara Mengatasi Nursing Strike

Bayi yang mogok menyusu sedang berjuang untuk menghadapi suatu perubahan atau masalah. Oleh sebab itu, bersabarlah dan cobalah untuk tidak terlalu stres atau khawatir tentang hal tersebut, karena si kecil juga bisa merasakan stres atau frustrasi Mamsi. Sering kali, mogok menyusui adalah situasi sementara yang akan membaik dengan sendirinya. 

Ada banyak hal yang dapat Mamsi coba saat menyusui untuk membantu mengatasi nursing strike:

1. Cari penyebab dasar 

Identifikasi penyebab nursing strike dengan mengamati perubahan apa pun dalam rutinitas, kesehatan, atau lingkungan bayi. Menemukan akar penyebab adalah langkah pertama dalam mengatasi masalah ini.

2. Ciptakan lingkungan yang tenang

Pastikan lingkungan tempat bayi menyusu nyaman dan tenang. Kurangi gangguan yang tidak perlu selama proses menyusui.

3. Lakukan kontak kulit ke kulit

Lakukan kontak kulit ke kulit dengan bayi Mamsi karena dapat membantu menciptakan ikatan emosional dan meningkatkan kenyamanan bayi saat menyusu.

4. Gunakan metode relaksasi

Metode relaksasi seperti pijatan lembut atau menenangkan bayi sebelum menyusui dapat membantu mengurangi kecemasan dan stres.

5. Berikan dukungan emosional

Tunjukkan dukungan dan ketenangan pada bayi. Reaksi positif dan suasana hati yang baik dapat membantu bayi merasa lebih nyaman saat menyusu.

6. Coba posisi yang berbeda

Cobalah posisi menyusui yang berbeda untuk melihat apakah bayi merasa lebih nyaman dengan posisi tertentu.

7. Sabar dan tetap berikan ASI

Jangan putus asa dan menyerah jika bayi menolak menyusu. Tetap tawarkan ASI secara teratur dan sabar.

8. Konsultasi dengan Ahli

Jika nursing strike berlanjut, konsultasikan dengan konsultan laktasi atau dokter spesialis anak (DSA )untuk mendapatkan saran dan bantuan yang lebih lanjut.

Ingatlah bahwa nursing strike bisa menjadi situasi sementara dan dapat diatasi dengan waktu, kesabaran, dan pemahaman. Setiap bayi memiliki keunikannya sendiri, jadi penting untuk mengamati dan merespons kebutuhan bayi Mamsi secara individual. Dukungan dan komunikasi yang baik antara Mamsi dan bayi adalah kunci untuk mengatasi nursing strike dan menjaga hubungan yang sehat melalui proses menyusui.

Apabila permasalahan nursing strike disebabkan oleh berkurangnya pasokan ASI, artinya Mamsi perlu menambahkan ASI booster agar produksi ASI berkualitas kembali melimpah. Herba ASIMOR hadir sebagai ASI booster yang dibuat dari kombinasi 2 tanaman asli Indonesia, yaitu daun katuk dan daun torbangun yang dipercaya secara turun menurun dapat membantu melancarkan produksi ASI. 

Herba ASIMOR merupakan suplemen ASI booster yang aman untuk dikonsumsi oleh Mamsi secara jangka panjang karena dibuat dari bahan natural serta sudah bersertifikasi BPOM dan halal dari MUI. Jadi, tak perlu ragu lagi untuk mengkonsumsi Herba ASIMOR secara rutin agar ASI senantikas melimpah ya, Mam.