ASI adalah satu-satunya sumber nutrisi yang dibutuhkan bayi baru lahir hingga usia 6 bulan. Itu sebabnya Mam, pemberian ASI eksklusif sangat penting untuk mendukung pertumbuhan bayi pada tahun pertama usianya. Agar pemberian ASI berjalan lancar sejak awal, Mamsi perlu mengetahui teknik menyusui yang tepat.
Nyatanya, cara menyusui bayi yang benar turut menentukan kesuksesan pemberian ASI kepada bayi. Bila Mamsi melakukan teknik menyusui yang benar, kegiatan menyusui akan terasa mudah, lancar, dan menyenangkan. Mamsi dan bayi pun dapat sama-sama menikmati momen menyusui.
Namun, meski menyusui merupakan proses alamiah, tidak semua ibu memahami teknik menyusui yang benar. Ada beberapa kondisi yang menandakan teknik menyusui belum benar, seperti pelekatan belum pas, puting Mamsi nyeri atau lecet, bayi bergerak-gerak terus selama menyusu, bayi hanya menyusu sebentar, dan produksi ASI sedikit.
Apakah Mamsi merasakan salah satu dari kondisi tersebut? Teknik menyusui yang belum benar akan membuat Mamsi dan bayi tidak nyaman sehingga proses pemberian ASI tidak lancar. Bila kondisi ini tidak segera diatasi, bayi bisa saja makin enggan menyusu.
Padahal, agar payudara Mamsi dapat terus aktif memproduksi ASI, bayi perlu banyak menyusu. Semakin sering si Kecil menyusu, semakin banyak ASI yang keluar.
Di sinilah pentingnya memahami teknik menyusui yang benar. Bila Mamsi berhasil melakukan teknik menyusui yang benar, si Kecil akan betah berlama-lama menyusu dan produksi ASI Mamsi akan selalu melimpah.
Lebih dari itu, proses bonding antara Mamsi dan bayi pun akan berjalan lancar karena Mamsi dan bayi sama-sama menikmati kegiatan menyusui yang menyenangkan.
Berikut cara menyusui bayi yang benar untuk Mamsi praktikkan. Dengan ketiga cara ini, kegiatan menyusui akan jadi mudah dan menyenangkan!

Posisi nyaman ini merupakan salah satu cara menyusui bayi yang benar. Menemukan posisi menyusui yang nyaman sangat penting agar Mamsi dapat relaks selama menyusui. Dengan posisi menyusui yang nyaman, Mamsi tidak akan mudah pegal saat menggendong si Kecil.
Begini cara mengatur posisi menyusui yang nyaman:

Pelekatan yang benar juga merupakan salah satu kunci keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Bila pelekatan sudah benar, berarti teknik menyusui Mamsi sudah tepat. Mamsi dapat mengetahui pelekatan sudah benar bila puting tidak sakit selama si Kecil menyusu.
Tanda lain pelekatan sudah benar adalah bayi betah berlama-lama menyusu dan ia menyusu sampai kenyang. Mamsi dapat mengetahui bayi memperoleh ASI yang cukup dari frekuensi buang air kecil si Kecil yang teratur.
Mam, Yuk Baca Juga: Ketahui 5 Tanda Bayi Kurang ASI yang WAJIB Diketahui Mamsi
Bila pelekatan Mamsi belum benar, segera perbaiki, ya, agar pemberian ASI tidak terhambat. Berikut cara pelekatan yang benar:

Setelah puting payudara dan areola masuk ke mulut bayi, si Kecil akan mulai mengisap menggunakan lidahnya. Mamsi perlu memerhatikan isapan bayi untuk memastikan ia tidak tersedak.
Bila payudara mulai terasa kosong, Mamsi dapat menghentikan si Kecil menyusu dengan memasukkan jari Mamsi ke sudut mulut bayi. Kemudian, pindahkan bayi agar menyusu di payudara yang satu lagi.
Hindari menghentikan bayi menyusu dengan menarik payudara secara tiba-tiba. Tindakan ini dapat membuat bayi rewel dan sulit menyusu lagi.
Sebagai #PejuangkASIh yang berjuang memberikan ASI eksklusif kepada bayi, Mamsi membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat, terutama dari Papsi. Penelitian membuktikan, tingkat keberhasilan pemberian ASI kepada bayi pada setahun pertama hidupnya lebih tinggi pada kelompok ayah yang mempelajari manajemen laktasi serta membantu ibu menyusui.
Bentuk dukungan Papsi bisa bermacam-macam, mulai dari menenangkan Mamsi, memberikan pijat oksitosin, memberikan makanan favorit Mamsi, membantu menidurkan di si Kecil, dan sebagainya.
Papsi juga dapat mendukung Mamsi dengan memastikan kebutuhan nutrisi Mamsi terpenuhi. Selain teknik menyusui yang benar, pemenuhan nutrisi yang tepat juga dapat mendukung peningkatan produksi ASI.
Untuk membantu melancarkan produksi ASI, Mamsi dapat mengonsumsi Herba ASIMOR yang terbuat dari ekstrak herbal asli Indonesia, yaitu daun katuk dan daun torbangun. Kedua tanaman tersebut diyakini secara turun-temurun dapat membantu melancarkan produksi ASI.
Suplemen pelancar ASI Herba ASIMOR juga mengandung tambahan protein bioaktif fraksi dari ikan gabus. Sejak zaman dulu, ikan gabus banyak dikonsumsi oleh wanita yang baru melahirkan untuk mempercepat pemulihan pascapersalinan dan penyembuhan luka pascaoperasi.
Sebanyak 2 dari 3 ibu menyusui merasakan perubahan peningkatan volume ASI hanya dalam kurun waktu 2–3 hari setelah mengonsumsi Herba ASIMOR. Dengan teknik menyusui yang benar serta terpenuhinya kebutuhan nutrisi, pemberian ASI eksklusif pun dapat berjalan optimal.
Yuk, Mamsi, lakukan #KawalAwal 100% ASI for MORe untuk pemberian ASI eksklusif dengan Herba ASIMOR!