Para ahli menegaskan bahwa ASI adalah sumber gizi yang dibutuhkan bayi baru lahir. Selama enam bulan pertama kehidupan bayi, ia tak perlu asupan selain ASI. Itu sebabnya, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan tersebut penting agar si Kecil mendapatkan asupan nutrisi yang cukup untuk mendukung pertumbuhannya.
Nah, tahukah Mamsi? Proses menyusui pada 3–5 hari pascakelahiran bayi akan menentukan keberhasilan pemberian ASI eksklusif. Dalam 3–5 hari tersebut, Mamsi berkesempatan mencapai roket laktasi!
Roket laktasi adalah kondisi saat produksi ASI meroket. Roket laktasi harus mencapai orbitnya pada 3–5 hari pertama kelahiran Si Kecil. Jika “roket” sudah mencapai “orbitnya”, maka produksi ASI Mamsi akan meroket dan stabil sesuai dengan kebutuhan bayi, yaitu sekitar 600–700 cc per hari.

Untuk bisa mewujudkan roket laktasi, Mamsi perlu mempersiapkan diri sejak bayi masih di dalam kandungan. Berikut langkah-langkah yang dapat Mamsi lakukan agar “roket” dapat mencapai “orbitnya” setelah si Kecil lahir:
1. Mendapatkan Pelayanan Antenatal
Setiap ibu hamil perlu mendapatkan pelayanan antenatal (antenatal care/ANC). Selama kehamilan, Mamsi perlu berkonsultasi minimal delapan kali dengan petugas kesehatan dengan perincian berikut: 1 kali saat trimester I, 2 kali saat trimester II, dan 5 kali saat trimester III.
Selama mendapatkan pelayanan antenatal, kehamilan Mamsi akan dipantau, mulai dari perkembangan fisik Mamsi maupun janin di dalam kandungan. Selain itu, dengan rutin melakukan kunjungan antenatal, bila ada kelainan atau masalah pada kehamilan, dokter dapat segera mendeteksi dan mengatasinya.
2. Melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
IMD adalah proses menyusui bayi tepat setelah ia dilahirkan. Melalui proses ini, bayi akan secara alamiah mencari puting ibu dan akhirnya menyusu tanpa dibantu. IMD merupakan langkah awal untuk memudahkan proses menyusui, baik bagi Mamsi maupun si Kecil. Mamsi yang melakukan IMD cenderung akan lebih berhasil dalam memberikan ASI eksklusif kepada bayi setidaknya selama 4 bulan.
Mamsi, yuk baca juga: Tahapan dan Manfaat Pentingnya Inisiasi Menyusui Dini (IMD)
3. Melakukan Rawat Gabung
Pastikan fasilitas kesehatan tempat Mamsi melahirkan memiliki kebijakan rawat gabung (rooming-in), yaitu bayi ditidurkan di boks bayi yang diletakkan di dalam kamar yang sama dengan Mamsi.
Dengan begitu, Mamsi dan bayi bisa berdekatan terus selama 24 jam. Hal ini akan mempermudah proses menyusui dan meningkatkan bonding antara Mamsi dengan bayi.
4. Melakukan Direct Breastfeeding
Direct breastfeeding adalah bayi menyusu langsung ke puting Mamsi. Tindakan ini sangat dianjurkan pada bulan-bulan pertama proses menyusui karena menyimpan banyak manfaat, baik bagi ibu maupun bayi.
Yang pasti, direct breastfeeding dapat meningkatkan kedekatan emosional antara Mamsi dan si Kecil. Proses bayi menyusu langsung pada puting Mamsi juga dapat membantu mengembalikan rahim ke ukuran semula, dan menurunkan risiko kanker payudara pascapersalinan dan kanker ovarium.
5. Memahami Posisi Menyusui yang Tepat
Posisi menyusui yang tepat, bagi Mamsi maupun bayi, dapat menjadi kunci keberhasilan roket laktasi dan membuat proses menyusui jadi pengalaman yang nyaman dan menyenangkan. Untuk mendapatkan posisi menyusui yang tepat, Mamsi perlu memerhatikan hal-hal berikut:
6. Memahami Pelekatan yang Tepat
Salah satu penyebab kegagalan menyusui adalah pelekatan yang tidak tepat. Pelekatan adalah saat bayi memasukkan puting dan areola (area gelap di sekitar puting) ke dalam mulutnya, kemudian mengisap ASI dari payudara Mamsi.
Dalam situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) disebutkan beberapa cara untuk memeriksa apakah pelekatan menyusui sudah benar, yaitu:
Mamsi, yuk cari tahu lebih lanjut: Tanda Perlekatan yang Benar untuk Menyusui
7. Hindari Stres
Stres bisa menghambat produksi ASI, lho. Maka, lakukan berbagai cara untuk menghalau stres agar produksi ASI Mamsi senantiasa lancar. Misalnya, membagi pekerjaan rumah tangga dengan Papsi, bergantian dengan Papsi dalam mengurus bayi, menyenangkan diri sendiri, beristirahat cukup, dan lain-lain.
Mamsi perlu memahami bahwa kesuksesan pemberian ASI eksklusif tidak dimulai pada saat bayi baru lahir, melainkan sejak ia masih di dalam kandungan. Selama hamil, Mamsi perlu mengonsumsi nutrisi yang tepat dan cukup bukan hanya untuk mendukung kesehatan kehamilan, namun juga demi kelancaran ASI setelah si Kecil lahir.
Bila suatu hari Mamsi mengalami kendala dalam menyusui, jangan langsung patah semangat memberikan ASI eksklusif kepada si Kecil, ya. Cek kembali apakah kebutuhan nutrisi Mamsi sudah terpenuhi. Pemenuhan nutrisi yang tepat memang dapat mendukung peningkatan produksi ASI.
Mamsi dapat memenuhi kebutuhan nutrisi antara lain dengan mengonsumsi Herba ASIMOR, yaitu suplemen pelancar ASI yang mengandung bahan natural 100% herbal. Herba ASIMOR terbuat dari kombinasi ekstrak daun katuk dan daun torbangun yang telah dipercaya secara turun dapat membantu melancarkan produksi ASI.
Herba ASIMOR juga mengandung fraksi ikan gabus yang bisa mempercepat penyembuhan luka pascamelahirkan. Tak heran bila Herba ASIMOR bisa menjadi ASI booster pilihan yang dapat membantu melancarkan ASI dengan volume optimal.